Tahun 2012 mendatang, Maros terapkan sistem pembelajaran virtual dengan menyediakan perpustakaan online.Hal ini diungkapkan Bupati Maros, Hatta Rahman di ruang kerjanya, Rabu (14/12).
Hatta mengatakan, untuk mendukung sistem pembelajaran tersebut, pemerintah akan menyiapkan sedikitnya 23 ribu judul buku.
Selanjutnya, hanya dengan sekali kli, buku tersebut dapat diakses anak sekolah.
Dikemukakannya, 23 ribu judul buku ini akan disiapkan dalam bentuk
file, sehingga anak sekolah dapat mengakses sampai mencetaknya.
"Tahap awal, kita siapkan server ditiap kecamatan. Untuk menjangkau seluruh wilayah Maros, mungkin tahun pertama belum bisa utamanya pelosok. Jadi tahun pertama, untuk pusat kota kecamatan dulu disiapkan server," jelas Hatta.
Hatta menambahkan, satu server di kecamatan dapat menjangkau hingga radius 17 kilometer dan memuat 23 ribu judul buku yang bisa dimonitor jaringan internet.
Jaringan internet kata Hatta akan disiapkan Bagian Pengelolaan Data Elektronik (PDE) Pemkab Maros. Sementara itu, servernya disediakan Dinas Pendidikan.
Tahun depan, disiapkan 24 unit server virtual. Masing-masing unitnya bernilai Rp100 juta.
Hatta berharap dengan program ini, pendidikan bisa murah dan guru-guru juga tidak perlu lagi menjual buku pelajaran karena siswa dapat mencetak file buku yang dibutuhkan untuk pelajarannya.
Program ini baru akan diterapkan pada tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Kabag Pengelolaan Data Elektronik (PDE) Pemkab Maros Sulaeman Samad saat dikonfirmasi mengatakan, PDE akan menyiapkan jaringan internetnya.
Tahun 2011 ini, sedang dibangun tower pemancar di empat kecamatan, Moncongloe, Tompobulu, Tanralili dan Marusu. Untuk 2012, menyusul dibangun tower di 10 kecamatan lain.
"PDE siap membangun jaringan internet di 14 kecamatan, untuk operator di kecamatan Diknas yang siapkan karena ini juga berkorelasi dengan Diknas," ujarnya.
Namun kendala yang dihadapi, kata Sulaeman, tiga kecamatan yang berada dipegunungan yakni Camba, Cenrana dan Mallawa. Jika dibangun tower tidak akan menjangkau dengan luas karena ketiga kecamatan ini terhalang gunung tinggi sehingga untuk daerah pelosok kemungkinan akan dibangunkan lagi tower yang dekat dengan beberapa sekolah.
"Solusi awalnya untuk kecamatan Camba dan Mallawa kita akan pinjam tower milik PT Telkom. Jadi kita menumpang pasang alat karena tower Telkom cukup tinggi dan jangkauannya kita lihat cukup luas," tandas Sulaeman.(UPEKS)
Hatta mengatakan, untuk mendukung sistem pembelajaran tersebut, pemerintah akan menyiapkan sedikitnya 23 ribu judul buku.
Selanjutnya, hanya dengan sekali kli, buku tersebut dapat diakses anak sekolah.
Dikemukakannya, 23 ribu judul buku ini akan disiapkan dalam bentuk
file, sehingga anak sekolah dapat mengakses sampai mencetaknya.
"Tahap awal, kita siapkan server ditiap kecamatan. Untuk menjangkau seluruh wilayah Maros, mungkin tahun pertama belum bisa utamanya pelosok. Jadi tahun pertama, untuk pusat kota kecamatan dulu disiapkan server," jelas Hatta.
Hatta menambahkan, satu server di kecamatan dapat menjangkau hingga radius 17 kilometer dan memuat 23 ribu judul buku yang bisa dimonitor jaringan internet.
Jaringan internet kata Hatta akan disiapkan Bagian Pengelolaan Data Elektronik (PDE) Pemkab Maros. Sementara itu, servernya disediakan Dinas Pendidikan.
Tahun depan, disiapkan 24 unit server virtual. Masing-masing unitnya bernilai Rp100 juta.
Hatta berharap dengan program ini, pendidikan bisa murah dan guru-guru juga tidak perlu lagi menjual buku pelajaran karena siswa dapat mencetak file buku yang dibutuhkan untuk pelajarannya.
Program ini baru akan diterapkan pada tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Kabag Pengelolaan Data Elektronik (PDE) Pemkab Maros Sulaeman Samad saat dikonfirmasi mengatakan, PDE akan menyiapkan jaringan internetnya.
Tahun 2011 ini, sedang dibangun tower pemancar di empat kecamatan, Moncongloe, Tompobulu, Tanralili dan Marusu. Untuk 2012, menyusul dibangun tower di 10 kecamatan lain.
"PDE siap membangun jaringan internet di 14 kecamatan, untuk operator di kecamatan Diknas yang siapkan karena ini juga berkorelasi dengan Diknas," ujarnya.
Namun kendala yang dihadapi, kata Sulaeman, tiga kecamatan yang berada dipegunungan yakni Camba, Cenrana dan Mallawa. Jika dibangun tower tidak akan menjangkau dengan luas karena ketiga kecamatan ini terhalang gunung tinggi sehingga untuk daerah pelosok kemungkinan akan dibangunkan lagi tower yang dekat dengan beberapa sekolah.
"Solusi awalnya untuk kecamatan Camba dan Mallawa kita akan pinjam tower milik PT Telkom. Jadi kita menumpang pasang alat karena tower Telkom cukup tinggi dan jangkauannya kita lihat cukup luas," tandas Sulaeman.(UPEKS)
0 komentar:
Posting Komentar