Pages

Rabu, 13 Juni 2012

DASAR-DASAR JURNALISTIK

1. Pengertian Jurnalistik
Definisi jurnalistik sangat banyak. Namun pada hakekatnya sama, para tokoh komunikasi atau tokoh jurnalistik mendefinisikan berbeda-beda. Jurnalistik secara harfiah, jurnalistik (journalistic) artinya

kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary). Dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian.


Istilah jurnalistik erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik adalah seperangkat atau suatu alat madia massa. Pengertian jurnalistik dari berbagai literature dapat dikaji definisi jurnalistik yang jumlahnya begitu banyak. Namun jurnalistik mempunyai fungsi sebagai pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa faktual (fact) atau pendapat seseorang (opini), untuk menjadi sebuah berita kepada khalayak.

Jurnalistik adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaopran setiap hari. Jadi jurnalistik bukan pers, bukan media massa. Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya.

Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan jurnalistik, dibawah ini adalah definisi dari para tokoh tentang jurnalistik seperti yang di rangkum oleh Kasman dalam bukunya bahwa jurnalistik adalah:

F. Fraser Bond dalam bukunya An Introduction to Journalism menyatakan:
“Journalism ambraces all the forms in which and trough wich the news and moment on the news reach the public”. Jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai pada kelompok pemerhati.

M. Djen Amar, jurnalistik adalah usaha memproduksi kata-kata dan gambar-gambar yang dihubungkan dengan proses transfer ide atau gagasan dengan bentuk suara, inilah cikal bakal makna jurnalistik sederhana. Pengertian menurut Amar juga dijelaskan pada Sumadiria. Jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya.

M. Ridwan, Jurnalistik adalah suatu kepandaian praktis mengumpulkan, mengedit berita untuki pemberitaan dalam surat kabar, majalah, atau terbitan terbitan berkala lainnya. Selain bersifat ketrampilan praktis, jurnalistik merupakan seni.

Onong U. Effendi, jurnalistik adalah teknik mengelola berita sejak dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada khalayak. Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja.

Adinegoro, jurnalistik adalah semacam kepandaian karang-mengarang yang pokoknya memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. Sedang menurut Summanang, mengutarakan lebih singkat lagi, jurnalistik adalah segala sesuatu yang menyangkut kewartawanan.

Dalam buku Jurnalistik Indonesia karya Sumadiria juga mengungkapkan pengertian beberapa tokoh antara lain; F.Fraser Bond, Roland E. Wolseley, Adinegoro, Astrid S. Susanto, Onong U. Effendi, Djen Amar, Erik Hodgins, Kustadi Suhandang, dan bahkan penulis itu sendir Haris Sumadiria.

Roland E. Wolseley dalam Understanding Magazines (1969:3), jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran.

Astrid S. Susanto, jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari.

Erik Hodgins (Redaktur Majalah Time), jurnalistik adalah pengiriman informasi dari sini ke sana dengan benar, seksama, dan cepat, dalam rangka membela kebenaran dan keadilan.

Haris Sumadiria, pengertian secara teknis, jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.

Dalam buku Kustadi Suhandang, juga terdapa satu pakar lagi yang mendefinisikan pengertian jurnalistik, yaitu A.W. Widjaya, menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktualdan factual dalam waktu yang secepat-cepatnya.

Sedang menurut Kustadi Suhandang sendiri, jurnalistik adalah seni atau ketrampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya.

Menurut A.Muis dan Edwin Emery yaitu; A.Muis (pakar hukum komunikasi) mengatakan bahwa definisi tentang jurnalistik cukup banyak. Namun dari definisi-definisi tersebut memiliki kesamaan secara umum. Semua definisi juranlistik memasukan unsur media massa, penulisan berita, dan waktu yang tertentu (aktualitas). Menurut Edwin Emery juga sama mengatakan dalam jurnalistik selalu harus ada unsur kesegaran waktu (timeliness atau aktualitas). Dan Emery menambahkan bahwa seorang jurnalis memiliki dua fungsi utama. Pertama, fungsi jurnalis adalah melaporkan berita. Kedua, membuat interpretasi dan memberikan pendapat yang didasarkan pada beritanya.

Menurut Ensiklopedi Indonesia, jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari (pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran dan pengkajian) secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada.

Sumadiria juga menambahkan bahwa jurnalistik dalam Leksikon Komunikasi dirumuskan, jurnalistik adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah, dan media massa lainnya seperti radio dan televisi.

2. Ruang Lingkup Jurnalistik

Ruang lingkup jurnalistik sama saja dengan ruang lingkup pers. Dalam garis besar jurnalistik Palapah dan Syamsudin dalam diktat membagi ruang lingkup jurnalistik ke dalam dua bagian, yaitu : news dan views  (Diktat “Dasar-dasar Jurnalistik”).
News dapat dibagi menjadi menjadi dua bagian besar, yaitu :
1. Stainght news, yang terdiri dari :
a) Matter of fact news
b) Interpretative report
c) Reportage

2. Feature news, yang terdiri dari :
a) Human interest features
b) Historical features
c) Biographical and persomality features
d) Travel features
e) Scientifict features

Views dapat dibagi kedalam beberapa bagian yaitu :
a) Editorial
b) Special article
c) Coloum
d) Feature article

3. Sejarah Jurnalistik

Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja. Itu terbukti pada Acta Diurna sebagai produk jurnalistik pertama pada zaman Romawi Kuno, ketika kaisar Julius Caesar berkuasa.

Sekilas tentang pengertian dan perkembangan jurnalistik, Assegaff sedikit menceritakan sedikit sejarah. Bahwa jurnalistik berasal dari kata Acta Diurna, yang terbit di zaman Romawi, dimana berita-berita dan pengumuman ditempelkanatau dipasang di pusat kota yang di kala itu disebut Forum Romanum. Namun asal kata jurnalistik adalah “Journal” atau “Du jour” yang berarti hari, di mana segala berita atau warta sehari itu termuat dalam lembaran tercetak. Karena kemajuan teknologi dan ditemukannya percetakan surat kabar dengan system silinder (rotasi), maka istilah “pers muncul”, sehingga orang lalu mensenadakan istilah “jurnalistik” dengan “pers”.

Sejarah yang pasti tentang jurnalistik tidak begitu jelas sumbernya, namun yang pasti jurnaliatik pada dasarnya sama yaitu diartikan sebagai laporan. Dan dari pengertian ada beberapa versi. Kalau dalam dari sejarah Islam cikal bakal jurnalistik yang pertama kali didunia adalah pada zaman Nabi Nuh.

Suhandang dalam bukunya juga menerangkan sejarah Nabi Nuh terutama dalam menyinggung tentang kejurnalistikan. Dikisahkan bahwa pada waktu itu sebelum Allah SWT menurunkan banjir yang sangat hebatkepada kaum yang kafir, maka datanglah maiakat utusan Allah SWT kepada Nabi Nuh agar ia memberitahukan cara membuat kapal sampai selesai. Kapal yang akan dibuatnya sebagai alat untuk evakuasi Nabi Nuh beserta sanak keluarganya, seluruh pengikutnya yang shaleh dan segala macam hewan masing-masing satu pasang. Tidak lama kamudian, seusainya Nabi Nuh membuat kapal, hujan lebat pun turun berhari-hari tiada hentinya. Demikian pula angin dan badai tiada henti, menghancurkan segala apa yang ada di dunia kecuali kapal Nabi Nuh. Dunia pun dengan cepat menjadi lautan yang sangat besar dan luas. Saat itu Nabi Nuh bersama oranng-orang yang beriman lainnya dan hewan-hewan itu telah naik kapal, dan berlayar dengan selamat diatas gelombang lautan banjir yang  sangat dahsyat.

Hari larut berganti malam, hingga hari berganti hari, minggu berganti minggu. Namun air tetap menggenang dalam, seakan-akan tidak berubah sejak semula. Sementara itu Nabi Nuh beserta lainnya yang ada dikapal mulai khawatir dan gelisah karena persediaan makanan mulai menipis. Masing-masing penumpang pun mulai bertanya-tanya, apakah air bah itu memang tyidak berubah atau bagaimana? Hanya kepastian tentang hal itu saja rupanya yang bisa menetramkan karisuan hati mereka. Dengan menngetahui situasi dan kondisi itu mereka mengharapkan dapat memperoleh landasan berfikir untuk melakukan tindak lanjut dalam menghadapi penderitaanya, terutama dalam melakukan penghematan yang cermat.

Guna memenuhi keperluan dan keinginan para penumpang kapalnya itu Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk meneliti keadaan air dan kemungkinan adanya makanan. Setelah beberapa lama burung itu terbang mengamati keadaan air, dan kian kemari mencari makanan, tetapi sia-sia belaka. Burung dara itu hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun (olijf) yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun di patuknya dan dibawanya pulang ke kapal. Atas datangnya kembali burung itu dengan membawa ranting zaitun. Nabi Nuh mengambil kesimpulan bahwa air bah sudah mulai surut, namun seluruh permukaan bumi masih tertutup air, sehingga burung dara itu pun tidak menemukan tempat untuk istirahat demikianlah kabar dan berita itu disampaikan kepada seluruh anggota penumpangnya.

Atas dasar fakta tersebut, para ahli sejarah menamakan Nabi Nuh sebagai seorang pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) yang pertama kali di dunia. Bahkan sejalan dengan teknik-teknik dan caranya mencari serta menyiarkan kabar (warta berita di zaman sekarang dengan lembaga kantor beritannya). Mereka menunjukan bahwa sesungguhnya kantor berita yang pertama di dunia adalah Kapal Nabi Nuh.

Data selanjutnya diperolah para ahli sejarah negara Romawi pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi (Imam Agung) mencatat segala kejadian penting yang diketahuinya pada annals (papan tulis yang digantungkan di serambi rumahnya). Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya.

Pengumuman sejenis itu dilanjutkan oleh Julius Caesar pada zaman kejayaannya. Caesar mengumumkan hasil persidangan senat, berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya, dengan jalan menuliskannya pada papan pengumuman berupa papan tulis pada masa itu. (60 SM) dikenal dengan acta diurna dan diletakkan di Forum Romanum (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum. Terhadap isi acta diurnal tersebut setiap orang boleh membacanya, bahkan juga boleh mengutipnya untuk kemudian disebarluaskan dan dikabarkan ke tempat lain.

Baik hikayat Nabi Nuh menurut keterangan Flavius Josephus maupun munculnya acta diurna belum merupakan suatu penyiaran atau penerbitan sebagai harian, akan tetapi jelas terlihat merupakan gejala awal perkembangan jurnalistik. Dari kejadian tersenut dapat kita ketahui adanya suatu kegiatanyang mempunyai prinsip-prinsip komunikasi massa pada umumnya dan kejuruan jurnalistik pada khususnya. Karena itu tidak heran kalau Nabi Nuh dikenal sebagai wartawan pertama di dunia. Demikian pula acta diurna sebagai cikal bakal lahirnya surat kabar harian.

Seiring kemajuan teknologi informasi maka yang bermula dari laporan harian maka tercetak manjadi surat kabar harian. Dari media cetak berkembang ke media elektronik, dari kemajuan elektronik terciptalah media informasi berupa radio. Tidak cukup dengan radio yang hanya berupa suara muncul pula terobosan baru berupa media audio visual yaitu TV (televisi). Media informasi tidak puas hanya dengan televisi, lahirlah berupa internet, sebagai jaringan yang bebas dan tidak terbatas. Dan sekarang dengan perkembangan teknologi telah melahirkan banyak media (multimedia).

DAFTAR PUSTAKA

Assegaff, 1982, Jurnalistik Masa Kini: Pengantar Ke Praktek Kewartawanan, Jakarta, Ghalia Indonesia.
Muis, A. 1999, Jurnalistik Hukum Komunikasi Massa, Jakarta: PT. Dharu Annutama.
Kasman, Suf. 2004, Jurnalisme Universal: Menelusuri Prinsip-Prinsip Da’wah Bi Al-Qalam dalam Al-Qur’an, Jakarta, Penerbit Teraju.
Romli, Asep Syamsul M. 2005, Jurnalistik Terapan: Pedoman Kewartawanan dan Kepenulisan, Bandung, Batic Press.
Suhandang, Kustadi. 2004, Penngantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan Kode Etik. Bandung, Penerbit Nuansa.
Sumadiria, AS Haris. 2005, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional, Bandung, Simbiosa Rekatama Media.
Palapah dan Syamsudin. 1994, Diktat “Dasar-dasar Jurnalistik”.
Selengkapnya »»  

Selasa, 01 Mei 2012

3 NITAS

Oleh sahabat Safaruddin (Codding)

Saudara seagama sekalian, pada kesempatan ini saya ingin menyinggung sedikit tentang konsep ketuhanan agama Kristen. Bukan untuk mencap atau menjustivikasi teologi mereka sebagai toelogi yang keliru, bukan juga untuk menprovokasi  sesama beragama tapi untuk memberikan sercerca titik terang untuk kita agama Islam bahwa betapa ketahuidan yang di bawa oleh Yesus (Isa) telah dipangkas sedemikian rupa hingga menjadi suatu ajaran yang menyimpang dari yang sebenarnya. Sebenarnya ajaran Kristen tercemari dari Filsafat ketuhanan Mesir ke Babilonia dan kemudian di mapankan di Yunani sebagai konsep ketuhanan Trinitas. Catatan penting untuk kita saudara seagama Islam; seandainya dalam Konsep Trinitas tidak melibatkan Yesus (Isa) kita tidak lah perlu untuk menyinggung konsep Trinitas itu.

Trinitas dalam Kristen adalah tiga Tuhan, yakni ; Tuhan Allah, Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu, konsep trinitas ini sesungguhnya adalah konsep yang mulai dipetik oleh pemimpin Gereja pada abad ke II dari ajaran Platonis yang diajarkan oleh Plato (347 SM). Plato menganggap keilahian Alami terdiri atas tiga bagian : Penyebab awal, Firman (Logos) dan Roh alam semesta. Sistem Platonis  sebagai tiga Tuhan, bersatu antara satu dengan yang lainya melalui kehidupan yang baka dan mesterius dan Firman (Logos) secara khusus dianggap yang paling tepat sebagai anak Bapa yang baka oleh pemimpin Gereja dan juga sebagai pencipa dan penguasa alam semesta.

Ajaran Kristen sebenarnya telah tercemari oleh FilsafaT Yunani yaitu filsafat Plato di mana dalam filsafat ini mempercayai bahwa Tuhan itu suci dan dunia ini kotor (dosa); Tuhan tidak punya kekuatan untuk menyentuh dunia karena dosa yang teramat besar maka dari itu Tuhan mengeluarkan Firman (Logos). Logos ini lah yang di anggap oleh pemimpin gereja sebagai anak Tuhan yang sulung yaitu Firman Tuhan yang berbentuk manusia.

Islam mempercayai bahwa Yesus (Isa) sebenarnya tidak mati, beliau diangkat ke langit oleh Allah SWT, sedangkan Kristen mempercayai Yesus telah mempertaruhkan Raganya untuk menebus manusia yang bergemilang dosa dan nanti setelah 300 tahun kemudian Yesus (Isa) di Baiat sebagai Tuhan oleh  kaisar Romawi, Constantine saat menyatakan diri  masuk Kristen pada tahun 312 M. Saat itu kaisar menetapkan Kristen sebagai agama Kerajaan dan kaisar Constantine menyatakan diri mendukung Athanasius yang menempatkan Yesus(Isa) sebagai Firman (Logos) Tuhan serta menghabisi faham Tuhid Arianisme. Kaisar menyarankan ide mempertuhankan Yesus dengan memperkenalkan istilah Homoousius yang pengertianya adalah “Yesus Satu zat dengan Tuhan Allah. Tokoh yang yang sangat berpengaruh dalam mempertuhankan Yesus adalah Athanasius. dia dibesarkan di Mesir, daerah yang sangat subur dengan ajaran Trinitasnya. Di Mesir penduduknya menyembah tiga Tuhan dalam satu yaitu ISIRIS, ISIS dan HORUS. Selain itu ajaran filsafat Platonis dan Stoic berkembang pesat di Aleksandria, di mana Athanasius tinggal mengidealkan Trinitas ajaran Mesir. Dialah yang berusaha keras untuk mengkulturasikan Trinitas Yunani dengan Agama Kristen. yesus kemudian di SK kan menjadi Tuhan oleh kaisar Romawi, Constantine di Nicea tanggal 20 Mei 325 M.

Dalam Trinitas Roh Kudus (Jibril) adalah bagian dari Tuhan yang harus disembah. Jadi yang awal itu adalah Tuhan dan kemudian lewat perantara Roh Kudus Tuhan  berfirman (Logos) yang dipercaya sebagai Yesus. Antara Tuhan, Roh Kudus dan Firman adalah satu. Firman dan Roh Kudus adalah Tuhan dalam Oknum yang berbeda. Roh Kudus ini di SK kan pada Konsili di Konstantinople yang diselenggarang pada bulan Mei s/d Juli 381 M.

Saudara seagama Islam semoga Ukiran ini bisa menamba wawasan kita yang bertujuan untuk tetap memantapkan keyakinan kita terhadap Islam dan semoga Nabi Isa as kelak datang untuk menumbangkan Salib yang bernaung dalam konsep Trinitas. Konsep yang sebenarnya telah jatuh pada pertimbangan Logika; mana mungkin awalnya adalah manusia dan kemudian menjadi Tuhan yang setara denggan penciptanya. Bagaiman jadinya jika ketiga Tuhan yang setara ini berselisi paham dengan keputusan perputaran bumi ini. Mana mungkin boneka yang saya ciptakan bisa menyerupai dan bahkan setara dengan saya.

Saudara seagama sekalian sampai di sini dulu ukiran saya pada kesempatan ini. Semoga Allah selalu menjaga keimanan kita di bawah payung ketahuidhan yang sesungguhnya dibawa oleh Yesus (Isa) dan dimantapkan oleh Nabi Muhammad SAW. 
Selengkapnya »»  

Senin, 16 Januari 2012

JERITAN SEORANG PENGEMBARA MUDA

Kesejukan yang dulu kini pudar oleh waktu yang tak tersingkap, rakyat yang aman,damai dan sejahtera kini hanya mimpi–mimpi indah yang hanya dapat dikenang dan dijadikan bahan cerita rakyat oleh generasi kita saat ini. Banyak yang bertanya ada apa dengan bangsa ini…? Para elit-elit petinggi bangsa dan wilayah ini pada kemana semua, seperti ruang-ruang yang kosong tanpa penghuni sungguh mengiris hati, kecewa bercampur sedih. Disaat di tengah angka kemiskinan semakin meningkat, banyak

rakyat yang mengantri untuk mendapatkan akses jaminan kesehatan,

banyak anak-anak kita yang butuh sekolah untuk mendapatkan pendidikan dan masih banyak gedung sekolah yang masih menggunakan fasilitas yang sudah tidak layak. Tapi justru para wakil rakyat yang hanya pintar mengeluh agar di buatkan gedung baru, toilet baru, bahkan parkiran mibil baru, layaknya seperti hotel. Dan sungguh sangat mengecewakan, bahkan awal penetapan APBD saja baru baru ini telah dianggarkan jas seorang anggota DPR sudah menelan biaya Ratusan juta, dengan fasilitas yang begitu mewah dan menggiurkan, bahkan kursi dan mejanya di dasain dan di impor langsung dari itali. Namun para wakil rakyat kita justru malah asyik tertawa dengan apa yang mereka dapatkan sekarang ini. Bahkan mereka dengan seenaknya keluar masuk gedung DPR dengan menggunakan mobil mewah yang harganya mencapai Ratusan juta hingga MILIYARan, meskipun mereka peroleh dari hasil sendiri, namun apakah mobil itu pantas keluar masuk gedung DPR yang katanya DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, di saat angka kemiskinan terus semakin meningkat, karena akibat dari gaya pola hidup mereka yang ingin serba mewah dan dengan sifat yang egoisme, justru mereka malah menghamburkan uang rakyat untuk hal yang tidak penting. Hmmm benar benar EDAN dan patut di pertanyakan...???

Terkadang kita berpikir dan mempertayakan apakah para pemimpin dibangsa ini manusia atau bukan…? Kalau pun manusia mengapa mereka tidak sedikitpun mempunyai hati nurani untuk rakyatnya, hingga mereka semua hanya sibuk membenahi diri, memperkaya diri  dan mementingkan diri sendiri sungguh sifat keegoisan sangat mencuat didalam hati mereka.

Seharusnya mereka lebih faham dan mengerti bagaimana nasib dan keinginan rakyat, sebagai wakil rakyat dan sebagai abdi negara masyarakat, mereka harus bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan setia kepada kepentingan negara sesuai dengan nilai nilai dan cita cita perjuangan bangsa sebagai mana yg tercantum dalam pancasila dan UUD 1945. Bukan malah justru memamerkan pola hidup mewah di depan jeritan rakyat. Hehehe……ini sungguh benar benar sudah menyimpang nilai dan cita cita perjuangan bangsa sebagaimana yang tercantum dalam pancasila dan UUD 1945 khususnya nilai kemanusian.

Akibat dari kebiasaan dengan pola hidup mereka yang serba mewah, para pejabat kita bisa melakukan berbagai cara yang di anggapnya halal, seperti melakukan praktik korupsi, dengan memperkaya diri sendiri. seharusnya para wakil kita bisa hidup dan belajar dalam kesederhanan, sebagai panuttan atau sabagai contoh kepada rakyatnya. karena di dalam agama di katakan bahwa:

"Rasullullah SAW bersabda adalah suatu teladan mulia yang memperlihatkan sikap sederhana, meskipun beliau memiliki kedudukkan terpandang di para hambanya, beliau sama sekali tidak terobsesi dan berkeinginan untuk memamerkan kedudukkannya".

Jadi intisari dari sebuah jeritan untuk kita semua dan terkhusus para elit politik, penentu kebijakan dan wakil rakyat dimana pun berada, bahwa sifat kesederhaanlah yang harus kita budayakan sesuai anjuran Rasulullah SAW,  Dan jikalau kesederhanaan pula yang kita budayakan semua golongan, rakyat akan merata kesejahteraannya dikarnakan saling menunjang dan mengisi diantara atasan dan bawahannya.

Ingat Sahabat...!!!

"KESEDERHANAAN ITU, ADALAH SEBUAH TOMBAK SEBAGAI KEKUATAN UNTUK MENGENDALIKAN DIRI DARI HAWA NAFSU KESERAKAHAN. DAN KESEDERHANAAN ITU DAPAT MENCIPTAKAN HIDUP PENUH DENGAN KEINDHAAN... :)

Sebuah renungan panjang buat sahabat-sahabat semua dan terkhusus sahabat yang ada dimaros.

Oleh : Sahabat Farid Fadli
Selengkapnya »»  

Senin, 09 Januari 2012

PELANTIKAN PMII CABANG MAROS

MAROS, TRIBUN-TIMUR.COM - Kepengurusan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Maros telah berganti. Pelantikan pengurus untuk periode 2011-2012 ini digelar sejak Sabtu (7/1) lalu di aula Kantor Departemen Agama, Maros. Hadir dalam acara tersebut Asisten Tiga Pemkab Maros, Pengurus Besar PMII pusat dan seluruh Ketua Organisasi Kepemudaan (OKP) se-Kabupaten Maros.

Ketua Umum Pengurus Besar PMII, Addin Jauharudin, mengharapkan kepengurusan yang baru ini dapat memperkuat sistem kaderisasi. Meraup lebih banyak anggota di kampus kampus. Ia juga menekankan paket kaderisasi yang mengarah isu isu dari luar, utamanya isu yang langsung menyentuh masyarakat. Dimana mahasiswa utamanya kader PMII merupakan agen perubahan. "Kami juga mengimbau agar pengurus dapat mempermantap bagian external, demi membangun daerah masing masing," tambahnya, Minggu (8/1/2012).

Sementara itu Wakil Ketua bidang Otoda KNPI Maros, Herwan, menegaskan PMII sebagai organisasi Islam harus senantiasa hadir adaptif di tengah masyarakat. Dengan memperlihatkan sikap teladan dalam setiap aktivitasnya. Sebagai organisasi kemahasiswaan maka pengurus dan anggota PMII senantiasa menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa. Yakni social of control, agen of change dan moral force.

Fungsi social of control sebagai mahasiswa harus peka terhadap kondisi sosial di masyarakat dan hadir untuk memperjuangkan nasib rakyat. Fungsi agen of change yakni mahasiswa harus selalu menjadi agen atau mitra perubahan kondisi di tengah lingkungannya ketika ada hal yang tidak sesuai dengan aturan dan yang merugikan. Serta moral force bahwa mahasiswa harus mempunyai moral yang kuat dalam menyikapi setiap keadaan. Jangan gampang terpengaruh yang dapat merugikan diri sendiri.

Oleh karena itu KNPI Maros sebagai organisasi yang menaungi OKP yang ada di Maros akan selalu bersinergi dengan PMII dan OKP lainnya. Salam menjalankan program kerja KNPI. "Kami pengurus KNPI akan mendukung setiap kegiatan adik adik PMII," tambahnya.
Selengkapnya »»  

Jumat, 06 Januari 2012

NUKLIR

Jauh di dalalm lubuk hati kita semua, tentunya akan bertanya-tanya, mengapa nuklir dipilih sebagai sumber energi alternatif di masa depan? sebagai seorang yang menekuni bidang FISIKA, maka pengamatan terhadap fenomena alam sudah merupakan hal yang biasa. diantaranya adalah sumber energi bumi. bumi memperoleh energinya, sebagian besar berasal dari matahari. energi matahari dihasilkan dari proses reaksi nuklir yaitu fusi, atau penggabungan dua inti atom Deuterium menjadi satu buah inti atom helium. menurut hukum kekekalan massa, penggabungan dua inti atom menjadi satu akan menyebabkan penurunan pada massanya, dan kelebihan massa yang ada diubah menjadi energi. demikian pula energi yang ada dibumi, juga berasal
dari reaksi fusi nuklir yang terjadi dipusat bumi.selanjutnya seperti telah diketahui, nuklir berkaitan dengan benda yang sangat kecil dan jarak yang sangat pendek yaitu dalam orde fermi (10-14 m). bila dibandingkan dengan jarak antar benda di bumi yang dalam orde meter, maka dengan menggunakan persamaan gaya akan didapat bahwa gaya nuklir mempunyai kekuatan hingga 1028 kali gaya gravitasi. oleh karena energi sebanding dengan besarnya gaya, maka tentu saja energi nuklir merupakan energi yang sangat besar dibandingkan dengan energi gravitasi. bila kita lakukan perhitungan, maka 1 gram inti atom akan menghasilkan energi setara dengan 9 x 1013 joule atau 25 juta KWH atau 25 GW. bila ditinjau dari kebutuhan listrik Sulawesi Selatan, Tenggara dan tengah yang diperkirakan sekitar 740 MW, maka cukup 1 gram Uranium-235 untuk memenuhi kebutuhan tersebut. tepatnya untuk 1 gram Uranium-235 dapat dihasilkan energi yang kurang lebih setara dengan 20.000 ton batubara.
berbicara tentang kebutuhan energi, beberapa Negara di dunia ini sudah mencoba memenuhi kebutuhan energinya dengan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Misalkan Amerika Serikat diperkirakan telah mempunyai 120 unit reaktor, dengan kapasitas listrik 107062 MW atau 107 GW yang diperkirakan dapat beroperasi sekitar 955 tahun. jepang mempunyai 44 unit reaktor dengan kapasitas 33.438 MW atau sekitar 33,438 GW. india mempunyai 8 unit reaktor dengan kapasitas 1645 MW, Pakistan mempunyai 1 unit reaktor dengan kapasitas 125 MW, cina akan membangun 44 unit reaktor dalam waktu dekat. Perancis, Canada, dan negara-negara lainnya.

Ditulis Oleh Sahabat Ilham Kasim
Selengkapnya »»